Minggu, 25 Desember 2011

Aku disergap dalam kepalsuan
Bila saat ini menganggap satu atau dua, mungkin ada tiga, atau empat
Aku belum melihat, atau aku pura-pura buta, barangkali aku hanya pura-pura tuli
Siapa lagi mereka? Putri? Peri? Selir? Atau penghibur sesaat penghilang penat?
Apa masih dapat ku berikan segenggam kepercayaan yang telah kubangun seperti menara?
Untuk seorang yang aku anggap malaikat pelindung dalam hidupku
Untuk seorang yang memberi kenyamanan dari setiap kasih sayang yang ku anggap benar
Untuk seorang yang keberadaannya aku anggap ikhlas
Sebuah anggapan naif dari sang naif. Hahaha tertawalah naif. Kau telah jatuh ke lubang jarum untuk ke sekian juta kalinya. Hingga kau merasa kesakitan setiap kau ingin keluar dari lubang itu

Terlalu mengecewakan bila benar itu terjadi
Kekecewaan yang tak terhingga lagi
Berbahagia dengan hatinya sendiri
Terkubur rata  semua cerita dalam goresan pena
Habis semua! nihil

Eksepsi lagi?
Silahkan, aku tak mau mendengar
Selamat bersenang-senang

Rabu, 07 Desember 2011

satu halaman skenario baru
bagi masing-masing pihak
bangun, dan bergegas membuat catatan baru
selamat menikmati
untuk semua pihak
semoga selalu menyenangkan :)

Senin, 05 Desember 2011

Minggu, 04 Desember 2011

Dialah yang membuat yang tidak ada menjadi tampak nyata, dan meskipun nyata ada, Dia pula lah yang membuatnya menjadi tidak tampak

*J.R

Selasa, 29 November 2011

dalam hidup ini segala sesuatu telah diatur dengan sempurna
dan segala sesuatu itu adalah tepat dan indah pada waktunya
mungin saat ini kita tidak dapat mengerti arti semuanya
namun suatu saat kelak kita akan mengerti
dalam rentetan kejadian itu tersembunyi rahasia kehidupan yang terindah
belajar menerima dan menghargai harapan untuk setiap detik yang berjalan
bersama jarak, waktu, dan ruang
kita didalamnya

Senin, 28 November 2011

skeptisisme membuka berita, membuang kepalsuan, mencari kebenaran
bukan untuk sebuah hasil "benar" atau "salah"
tapi belajar untuk menuju pada sesuatu yang berakhir "benar"
ambil bagian ini, karena maksudnya bukan menghakimi
tapi mencintai dengan kebenaran
dan menerima kebenaran karena mencintai
untuk apapun yang terjadi

cukupkanlah ini semua
ini bagian dariku
terima kasihku dengan rendah hati :*

not only now
destiny..
destiny, here i am
giving all my day
i never felt so in love before
when forever is not enough
nothing can tear us apart

to be at your side, whenever, wherever
to be in your heart, whenever, wherever

*homogenic

Minggu, 27 November 2011

dekatkanlah dia selalu denganku
apapun yang terjadi
dan kuatkanlah kami
amin

Jumat, 25 November 2011

harus ada pertanyaan dan pembuktian
pada praduga tak bersalah

hanya tak ingin mengulangi saja

Rabu, 16 November 2011

Jumat, 11 November 2011

Mereka terlihat megah dan mewah
Berbingkai emas dan mahkota
Layaknya peri peri berkelip
Bersinar menabur senyuman hangat

Siapa yang tak ingin melihat mereka menari
Bercengkrama dengan sinar keindahan
Mereka istimewa

Aku tidak berada di alam itu
Ragaku tak berbalut emas mewah
Jiwaku bukan sinar keindahan
Aku bukan mereka 

Terima kasih 
Seorang istimewa telah membuatku menjadi istimewa
Tanpa emas dan mahkota

Rabu, 09 November 2011

saya mengetahui
tapi pura pura tidak tahu
agar bisa memaafkan
dan memberi senyuman

Senin, 07 November 2011

selalu dan selalu menguatkan saya
terima kasih
waktu aku kecil, aku bercita cita ingin menjadi detektif
sekarang aku sedang menjadi detektif. hingga larut malam dan menjelang pagi
#menyenangkan

Minggu, 23 Oktober 2011

dingin malam ini tak membuatku menciut
masih disini dengan si merah menemaniku berfikir
berfikir hingga dunia telelap, untuk sebuah mimpi
tanda cintaku pada setiap orang yang berarti dalam hidup
aku ingin kalian tersenyum
dengan cara kalahkan dinginnya malam
untuk kalian
father how are you ?
mengertilah ini sebuah cita cita :(
bukan berarti aku menanggalkan semuanya
bajuku dan hiasannya masih terangkai rapi
untukmu untuk mereka
mengertilah

Selasa, 20 September 2011

Hari yang sederhana ini membuatku menari. Terpancar bahagiaku karena tawa mereka. Rasanya tak ingin aku berlari dan menyelesaikan hari ini. Terlalu indah untuk aku menutup 
mataku sedini ini.

Duniaku, cerita dunia kecilku kelak berhenti bicara, bukan apa apa mungkin karena tanganku yang berhenti menyentuh. Menyentuh harapan dan angan-angan.

Tak berhenti membuat mereka tersenyum dengan sisa-sisa tenaga yang ku punya. Bila hari itu datang tetaplah semua tersenyum.

Disitu hanya akan ada aku, tak ada kalian. Semua kenangan itu semoga masih dapat ku kenang dalam tidur panjangku. Kulihat dari sana lalu kusampaikan salam lewat tangan-tangan suci. Aku tak dapat berpindah atau berjalan. Rindukanlah tawa kecil ini bila hari itu terlalu sulit.

Bergeraklah semua selalu bila aku tak lagi hadir. 



Senin, 29 Agustus 2011

JUST TO REMEMBER

Aku ingin menceritakan sepenggal kisah tentang aku dan dia. Ya, cerita ini memang sudah berlalu, tapi banyak sekali yang ingin aku ungkapkan disini. Mungkin hanya aku yang tahu, atau dia pun tau bila dia sempat mendengarku.

Suatu kisah yang aku harap terjalin dengan indah seperti cerita dongeng. Berawal dari kemunculannya dihadapanku. Pertemuan yang tidak luar biasa tapi memberi kesan indah untukku. Ada yang berbeda ketika itu, sapa nya, cara nya melihatku, dan tingkahnya yang hangat dan membuatku nyaman. Kami saling mendekat. Melihatnya disini, didekatnya, rasanya aku ingin selalu memperhatikannya, membuatnya tersenyum dan membuatnya bahagia. Andaikan dia adalah bayi, aku ingin merawatnya seperti bayi, memanjakannya, memberi apa yang dia ingin, menghiburnya bila dia sedang menangis, menyelimutinya saat ia dingin, dan memberi kecupan hangat saat dia terjaga. Aku ingin terbangun untuk sekedar melihatnya tertidur. Menatapnya dan berharap selamanya dia ada disisiku. 

Aku merasa seperti putri bila didekatnya, putri yang diberi penuh perhatian, penuh kasih sayang. Semuanya tercurah hanya untukku. Dimanapun aku berada, aku seperti ditemani malaikat yang menjagaku, memberi ketenangan untukku, aku berjalan seringan kapas.

Sayangnya apa yang kurasa itu tak lama kemudian menghilang perlahan. Ketika aku tahu kalau bukan cuma aku yang diberi perhatian, bukan cuma aku yang diberi kasih sayang olehnya, bukan cuma aku yang menjadi seperti putri. Dia membaginya, sebelum, sesudah dan pada saat aku bersamanya. Aku bergetar dan ingin teriak tapi tak bisa, membeku membatu karena tak percaya, sulit sekali menerima keadaan pahit yang belum pernah kudapat sebelumnya, ketika dia yang kupercaya sepenuhnya membuatku kecewa. Menangis dan menangis, sakit sekali rasanya. Aku seperti seorang yang kebingungan, ditinggal sendiri di tengah laut dan bersiap untuk tenggelam. Aku memang tenggelam. Bagaimana mungkin malaikatku bisa melukai hatiku? 

Aku dibiarkan pergi, aku diacuhkan, aku tak dianggap, ketika putri sejatinya datang. Aku bukan siapa-siapa lagi, aku bukan putri. Aku dibuang, aku tak dibutuhkan, aku seperti tak berharga lagi ketika putri sejatinya mulai bicara. Bagaimana mungkin malaikatku bisa melukai hatiku?

Aku membencinya. Bukan! Salah! Aku hanya berusaha membencinya. Ya, telah aku lakukan. Tapi apa aku benar-benar berhasil?

Suatu hari dia datang kembali padaku. Menyampaikan sesuatu yang mungkin lebih baik dia ceritakan itu sedari awal, pada saat sebelum kami saling mendekat. Tapi ini sudah terjadi. Aku sudah terluka. Baiklah, kemudian aku mendengarnya. Isi kepalaku sudah aku minta agar tak perlu lagi percaya padanya. Karena dia telah membohongiku, benar-benar membohongiku. Dia bisa membohongiku lagi, untuk kedua kalinya, atau mungkin kesekian kalinya. Aku menahannya, semua inginku, semua mimpiku.Ternyata ini tak berhasil, rasa sayangku yang begitu besar padanya telah mengalahkan semuanya, kebencianku, rasa tidak percayaku, dan sakit hatiku, semua bisa lenyap. Apa yang sudah aku lakukan? Aku bahkan berfikir kalau dia adalah laki-laki yang baik, dia tak mungkin berniat menyakitiku. Apa aku benar? Apa aku salah? hanya Tuhan yang tahu.

Saat itu yang segera aku lakukan adalah menata hati dan fikiranku kembali. Menata kembali seperti dulu. Menyayanginya, dekat dengannya, merawatnya, memperhatikannya, semuanya, semua aku lakukan seperti dulu dan tak berbeda. Walaupun aku tahu saat itu aku bukan sedang berpesta, tapi aku sedang berusaha menerima, kalu dia bukan milikku. Bahagia dan sedih, senang dan sakit, bercampur beradu menjadi satu. Seketika dapat tertawa seketika bisa menangis. Aku menyayanginya. Aku mencintainya. Aku meminta pada tuhan agar dia saja yang menjadi jodohku, agar dia saja yang kelak menjadi imamku, agar dia saja yang kelak dapat membimbingku dijalan-Nya, agar dia saja yang menemaniku sampai akhir hayatku. Ini adalah mimpi-mimpiku, mimpi dalam setiap doa dan sujudku. 

Aku tak tahu seperti apa harus berkorban dan berjuang untuknya. Apa dengan menunggunya hingga hanya ada dia dan aku? Apa menemaninya selalu walaupun dia selalu bersama yang lain? Apa merelakannya agar dia bahagia dengan jalan yang lain? Apa mengikhlaskannya dengan orang lain? Sungguh aku menginginkan jawabannya. Ingin sekali aku membuatnya berkata satu kalimat saja, apa yang harus kulakukan. Tapi tak pernah, tak sedikitpun kata keluar dari mulutnya.

Ternyata tidak mudah bila aku mencari jawaban sendiri, terkadang salah terka, terkadang salah duga. Terkadang aku berfikir dia hanya mencintai putri sejatinya, dan bukan aku. Dia selamanya ingin berada dekat putri sejatinya. Hanya putri itu yang bisa mengerti, hanya putri itu yang bisa memanjakannya, hanya putri itu yang selalu sabar untuknya, hanya putri itu yang dapat membuka pintu maaf jika dia bersalah. Putri itulah segalanya. Dan bukan aku! Aku tak lebih dari sekedar pengisi harinya belaka. Aku tak sesempurna putri itu. Ini dugaanku atau ini kenyataan? Bukti yang aku tangkap berbeda dengan perkataanya. Aku percaya, aku percaya dia tak mungkin akan menyakitiku. Aku padamkan lagi semua sangkaan itu. Aku menyayanginya. Aku mencintainya. Dia adalah malaikatku

Aku kuat, aku kuat, aku bisa menjalaninya, aku yakin. Aku lelah, aku sedih, aku sakit, aku ragu. Semua berperang saling melawan hingga aku tak kendali. Aku menyerah padanya. Ini benar? Ini salah? Hanya Tuhan yang tahu. Ini adalah jalanku.

Dia telah hilang, dia telah pergi. Mungkin dia membenciku. Benci atas perbuatannku. Benci karena aku menyerah.
Aku ingin sekali dia tahu, ini sangat tidak mudah untukku. Aku merasa sendiri, berjalan sendiri dan berjuang sendiri. Aku ingin dia berjuang untuk kami, dengan caranya yang aku tak pernah tahu seperti apa. Banyak hal tentang nya yang aku tak pernah tahu. Hingga aku merasa takut dan bingung. Dia ingin aku bersamanya? Atau ingin aku pergi? Aku tak pernah tahu. Aku bersedih karena itu. Semua ini harus aku jawab sendiri, aku akan dapat hukuman bila salah. Aku takut, karena aku hanya sendiri. 

Lama waktu berselang tak membat hasratku hilang padanya sedikitpun. Aku sangat membutuhkannya, selalu membutuhkannya. Perlahan aku hampiri dia, berharap masih ada kesempatan untuk kami menyatukan hati kembali. Tapi, telah ada yang berubah darinya. Satu hal yang membuatku tersentak adalah, ketika dia memintaku diam saat dia ada bersama putri sejatinya. Jantungku ditarik kemudian dilepas kencang. Aku terperosok dalam lubang gelap tak ada udara. Sedangkan dia menari bersama putri itu. Tarian yang membuatku sangat terluka. Aku merasa payah dan tak berguna, diacuhkan, dibiarkan, ditinggalkan, tanpa pesan, tanpa kabar, tanpa maaf, ataupun ucapan selamat tinggal yang manis. Terbuang seperti sampah yang sudah tak berguna lagi. Bagaimana mungkin malaikatku melukai hatiku? Mungkin. Karena ini sudah terjadi. Malaikatku sudah benar-benar melukai hatiku. 

Belum sembuh dan tidak mungkin sembuh sampai ada yang mengobatinya. Sekarang aku bergerak perlahan menempuh sisa hidupku. Membangun kembali puing puing hatiku yang hancur agar kembali menjadi utuh. Besok atau lusa, cinta sejati itu pasti datang padaku, ingin kuberi sepenuhnya untuknya, sebaik-baiknya. Aku akan datang dan menyambutnya dengan senyuman hangat. Entah untuk siapa. Siapapun dia, semoga menjadi yang terbaik untukku. 

Malaikatku telah terbang dan pergi selamanya, kembali pada putri sejatinya yang tak akan mungkin dapat melepasnya. Pergilah dan terbanglah dengan damai, tinggalkan aku, tinggalkan kisah kita yang mungkin hanya menjadi penghias untuk kisah sejatimu. 

Aku pergi. Aku berdiri. Dan tak kan berhenti. Mencari kisah dan cinta yang tulus, hanya untukku.

Salam hangat untuknya
Dariku yang pernah mengisi kisah hidupnya


Jumat, 19 Agustus 2011

Minggu, 07 Agustus 2011

merah, kuning, hijau, biru

aku adalah merah
aku ingin bermain ke pulau yang indah itu
aku punya dayung dan perahu
pulau itu impianku, udaranya sejuk, alamnya indah
aku bisa sampai disana
tapi aku tak menutup mata, bila suatu hal terjadi padaku di tengah perjalanan, aku siap, aku bersiap
aku tak ingin ketakutanku menghantuiku, hingga mengurungkan niatku bermain ke pulau impianku


aku adalah putih
aku ingin bermain ke pulau itu yang mungkin disana indah
mungkin aku dapat sampai disana dan merasakan keindahan disana
aku punya dayung dan perahu
pulau itu sepertinya akan tenggelam, mungkin akan tenggelam setelah aku sampai disana, mungkin juga tidak
aku mungkin bisa sampai disana, atau aku urungkan saja niatku bermain kesana?
aku duduk di tepi pantai memandangi pulau itu, bersama dayung dan perahu


aku adalah merah dan putih
merah jika dia merah, putih jika dia putih
aku lakukan sendiri? atau dia lakukan sendiri? atau kami lakukan bersama? atau kami tak berbuat apa-apa
buatlah aku merah, atau kau buat aku putih?

Jumat, 15 Juli 2011

SUDAH TIADA

Pejuangku sudah berhenti berjuang sejak lama, sejak sebelum aku menyadarinya
Aku terlalu banyak tertidur dan bermimpi semua akan kembali menjadi keindahan
Tapi tak pernah
Tak kunjung ada

Aku berjalan mengikuti jejaknya yang samar
Tampar aku dan sadarkan aku, dia telah bersembunyi dan memintaku pergi
Cintanya sudah tiada
Raga nya tak bisa ku kejar lagi, jiwanya tak bisa kuikuti lagi
Lepas semua tak ada sisa

Bangunkan aku!
Biarkan aku menjerit agar dapat kuterima ketiadaan ini

Belajar berjiwa besar untuk cinta yang begitu besar
Dari hati terdalam aku tetap berdoa
Dia dapat kembali sebelum aku tertidur damai di tempat terakhirku
Salam indah dari cerita indah

Jumat, 08 Juli 2011

Never happy, not satisfied
Always complains for nothing
Hopes and dreams are fading away
It's not hard to figure it out
There's no doubt, you'll find a way
Live the moment, each and every day

 I don't know why
I cannot see the beauty in front of me
I cannot...
I don't know whay
I cannot see the beauty in front of me (in front of me)

Now I see here
It's always been there
People like their simple things
Live the moment, each and every day

Is it there?
Is it right there?
Right in front of you (right in front of you)
This is what you've been looking for
For a long, long time
Make it real, make it right now (make it right now, make it right now)
You've got to live it now
 

i dont know why-moony

Jumat, 10 Juni 2011

go home

i love him

Pangeran terlihat pucat selepas pulang dari perjalanannya
Berusaha menemukan kehidupan yang berawal dari kejaiban
Dia sudah pulang ke istana
Kembali menjadi takdir dari angin yang mengatur segalanya

Pangeran tegar seperti karang
Berkorban untuk takdirnya tanpa lelah
Menjalani setiap detik waktunya dengan kesetiaan
Tanpa rasa hangat yang menyelimutinya

Dia adalah pangeran pemberani berbalut baja
Dia tak bersamaku, tapi dia pangeranku

Doa dan harapan selalu terucap untukmu
Dari sini
Dari perjalananmu yang membawa arti





Senin, 02 Mei 2011

sing this song for me pleaseee
i'll give you my sweetest smile, hehe
love it so much !


Minggu, 01 Mei 2011

"ADA"




Dia ada. Dia hanya terjebak dalam ruang dan waktu yang terlepas dari aku, dia berada diluar eksistensiku. Kami selalu berada dalam satu atap yang sama, tapi tak saling melihat, tak saling mendengar, tak saling mendekat. Aku dan dia seperti satu garis lurus namun berhenti pada titik yang berbeda, terlihat jauh tapi sebenarnya dekat, atau sebaliknya terlihat dekat tapi sebenarnya jauh. Jauh bila aku menjadi titik. Dekat bila aku menjadi mata.

Kami berjumpa dalam satu dimensi yang sama, hingga pada saatnya kenyataan mewujudkan kebenarannya sendiri, kami menjadi konsekuensi dari kenyataan yang menciptakan jarak. Konsekuensi dari kenyataan atau konsekuensi dari pilihan??? Pilihan menghasilkan kenyataan??? Atau kenyataan menghasilkan pilihan???

Pohon tak bisa bercita-cita menjadi tanah. Awan tak bisa bercita-cita menjadi laut. Manusia tak bisa bercita-cita menjadi binatang. Manusia bisa bercita-cita menjadi manusia yang sama dengan keadaan yang berbeda. Aku berfikir dalam gelembung cita-cita, menanti akan munculnya “ada” dari ketersembunyian. Lobi, negoisasi, dan dialog adalah cerita sebelum ketersembunyian.

Suatu saat pada waktunya, akan tercipta titik tanpa jarak, seperti magnet yang tetap pada lingkaran daya, tak mungkin menjauh. Terima kasih saat “ada” menjelma. “Ada” yang terbaik untuk aku.

Kamis, 21 April 2011

advice

some people say..

we should never assume that somebody loves us by only seeing their sweetness. sometimes we should believe in the fact that some people are just 'flirts' ;)