catatan kaki

kesepian ini menjadi temanku berbisik, tentang cerita yang sudah larut
aku bisa pastikan semua sudah mengkristal dan tak ubahnya seperti batuan keras didasar laut dalam
dengan hiasan mimpi dan harapan yang terhenti

terlalu dalam dan gelap untuk kulalui
kejar aku atau kubur semua mimpi

lose

Kekosongan sedang memuntunku entah ke jalan seperti apa
aku terjebak kali ini

Ingin melihat tapi mataku buta
Ingin mendengar tapi telingaku tuli
Ingin merasakan tapi aku tak tahu ada apa disana

Aku hanya membayangkan, bermain dengan imajinasi, dan membuat cerita versiku sendiri
Menyediahkan sekali menyadari tak ada yang bisa kubuat
Sejuta caraku tersendat, sejuta pikiranku tertahan, sejuta semangatku meleleh
Keterbatasanku membuatku menjerit dalam sejuta diam

patung hidup

Aku merasa sendiri disini, mereka bergerak secepat cahaya tapi aku hanya diam
Melihat setiap kejadian hanya dengan menguatkan hati dan muka datar tanpa bicara, rumah, jalan, daun, bunga, gedung, semuanya serupa
Aku takut mereka tidak percaya, dan aku punya alasan untuk itu
Sepertinya semakin kacau aku, bermain dengan hati dan pikiran saja saat ini tanpa bisa berbuat apa apa

Ingin menangis tapi mataku mengeras seperti kekeringan
Ingin meronta tapi kaki dan tanganku membeku seperti dalam es
Ingin teriak tapi mulutku tertutup seperti di lem

Melakukan ini itu tanpa bisa menikmatinya
Berjalan terus seperti patung hidup
Aku hilang nyawa
Teruskan saja, aku biarkan semua ini sampai separuh nyawaku kembali
Akan kembali? Sudah, aku jangan bertanya sebaiknya, diam saja, lebih baik diam
Aku pun tak bisa berbuat apa-apa hanya diam

Aku patung bertopeng yang kokoh dan kuat tapi hilang rasa dan mati
Apa ada yang mau melihat dan mendengarku sekarang??