Senin, 28 Februari 2011

simfoni

nada itu tak pernah hilang dan akan tetap kunyanyikan untukmu
dengarkan dengan hati bila suara ini tak terdengar karena suaraku saat ini tertahan seperti membisu
menanti dentuman-dentuman yang biasa kau mainkan
lagu ini tak mungkin kubuat sendiri, mainkan alat musik itu bersamaku
aku butuh nyawa dari hentakan bit itu

saat ini kumpulan nada itu masih berupa not balok yang terlukis dalam kertas
belum bisa menjadi irama indah
bila kita hanya tertidur saling menunggu siapa yang mulai lagi memainkannya
mainkan ini bersama, kau dengar suaraku, aku dengar bit mu, pukul dengan kencang hidupkan lagi aku
aku tak mungkin sendiri
sendiri seperti aku menunduk mendengar simfoni hitam

Rabu, 23 Februari 2011

just you and me

Ingin aku membiarkan hati dan pikiran ini berkata dengan sesungguh-sungguhnya

Ini yang paling transparan, kamu bisa melihat isi yang sedalamnya dariku tanpa analogi

Dengarkanlah sejenak, rasakan seolah diriku bersandar dibahumu, dan tangan kecil ini yang memeluk hangat tubuhmu, biarkan air mata ini terurai dan usap lembut dengan lenganmu yang tak pernah berhenti menjagaku

Aku sangat membutuhkanmu. Ketahuilah kalau kamu telah menguatkanku. Kamu melengkapi aku. Jauh darimu susah buatku

Maaf, aku seringkali tak sejalan. Menebak dan menerka lagi. Aku takut dan tak terkendali, bingung dengan ketidaktahuan ini. Maafkan aku yang seringkali kesusahan untuk dapat membaca matamu dan mendengar bisikan semu darimu. Berceritalah atau berikan aku petunjuk. Aku ingin mendengarmu. Apa lagi yang bisa aku lakukan selain itu?!! Disini aku hanya melemah bukan menyerah

Lalu aku untuk siapa? Aku untuk apa? Merasa tak berisi dan tak ada pegangan, bersedih dan tak berarah

Sebuah permohonan yang tak akan berubah

Aku ingin menunggu, terus menunggu dengan cara seperti ini. Dengan sisa tenagaku

Ketahuilah aku selalu ada didekatmu untuk selalu menemanimu dalam doa untuk perjuangan kita

Sampai pada saatnya hanya ada AKU dan KAMU

Amin


Minggu, 20 Februari 2011

di bawah tanah

Insomnia paranoid traumatik ini tak kunjung habis bergemuruh rusuh di kepalaku, mengecil membesar, menciut, lalu melebar seperti kanker, mengharcurkanku perlahan
Aku minta maaf, bayangan itu selalu menjadi 4 dimensi dan terus melawanku hingga aku tak bisa membaca diriku sendiri
Dia melengkapi, dia mengerti, dia dapat membawamu dengan jalan tanpa halang, dia yang pantas
Kasihnya tak akan habis untukmu dan aku sungguh malu dan takut
Mungkin malaikat tahu itu, dan aku hanya bermimpi sendiri berharap aku yang terbaik, sekali lagi aku hanya bermimpi

Sungguh ini benar benar bukan salahmu
Ini hanya setumpuk kelemahanku yang membuat perjalanan terhenti
Dimana kekuatanku??aku lupa menyimpannya, mungkin hilang atau terbuang

Dengarlah bahwa ini salahku
Bersenang senanglah disana aku mohon
Bermainlah, bernyanyilah, tersenyumlah dengannya
Tak perlu ingat apa yang disini
Yang sudah melemah payah di bawah tanah

Aku pulang dengan tangan kosong dan sebuah permohonan yang akan terus kusimpan

Kamis, 10 Februari 2011

SEBUAH PERMOHONAN

Tuhan, Engkau Maha Memberi, yang menganugrahkan cinta pada setiap makhlukmu
Berilah kami kesempatan untuk menjaganya dengan jalan yang engkau kehendaki

Tuhan, Engkau lah yang menguasai kerajaan ini, aku milikmu dia milikmu
Berilah kami tempat Tuhan, agar kami dapat bersama-sama sujud memujamu

Tuhan, Engkau Maha Mengetahui, apa yang terjadi nanti dan apa yang ada di hati kami
Berikan kami petunjuk Tuhan, agar kami tahu apa yang harus kami perjuangkan atau yang harus kami ikhlaskan

Tuhanku Yang Maha Melindungi
Lindungilah dia, baik dalam ada ku maupun dalam tiada ku

amin

Minggu, 06 Februari 2011

hiasan

aku gugup
aku payah
aku hilang kendali
aku hilang pegangan
aku lupa aku pernah jadi perempuan kuat

apa yang aku tunggu??
kejujuran?? ya aku sangat butuh ini
lalu kepergian??
hah apa kepergian lagi yang pantas kudapat??

apa tak ada cara lain??
aku punya satu penawaran
tapi aku takut ini tak diambilnya
lalu aku harus lenyap lagi
menjadi sebatang kayu yang rapuh??
cukup aku yang tahu
mereka hanya akan melihat hiasan senyum diwajahku
tanpa tahu isinya

Jumat, 04 Februari 2011

separatis

sepertinya pangeranku sudah menyerah
dia semakin terdiam dan mengikuti jalan itu dengan kepala yang tertunduk
dia mau meninggalkanku

sejuta kali dia bilang itu tidak benar, itu tetap nyata
aku bisa membacamu
berulang ini selalu ku lakukan, aku membacamu
walau kau hanya terdiam dengan senyum mu untukku seolah tak ada apa apa
ini tetap nyata untukku pangeran
kamu mau meninggalkanku dan mengubur semuanya

jawab aku pangeran jawab !!!

jangan memintaku lagi untuk tersenyum
karena tak akan bisa
senyumku sekarang hanya kamuflase

baiklah, ini hanya akan menjadi kamuflase jika kau tetap ingin melihatku begitu